Mataram: Ikatan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (IKAPROBSI) sukses menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Seminar Internasional di Universitas Mataram pada tahun 2024. Kegiatan yang diikuti oleh 241 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antar program studi, meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Indonesia, dan mendorong bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
Rektor Universitas Mataram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.Sc, Ph.D, dalam wawancaranya langsung dengan RRI, Jumat, (9/8/2024) menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Universitas Mataram sebagai tuan rumah. Kegiatan ini merupakan momentum penting untuk membahas pengembangan kurikulum bahasa Indonesia dan bertukar pikiran tentang bagaimana menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Salah satu fokus utama dari Rakernas ini adalah penguatan literasi. Peserta diajak untuk berdiskusi mengenai berbagai strategi untuk meningkatkan minat baca dan menulis di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Selain itu, peserta juga membahas upaya untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
“Meskipun belum menjadi bahasa resmi PBB, bahasa Indonesia telah diakui oleh UNESCO. Ini adalah modal yang sangat berharga bagi kita untuk terus mendorong internasionalisasi bahasa Indonesia,” ujar Prof. Bambang.
Senada dengan Rektor, Ketua Umum IKAPROBSI, Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., menjelaskan Rakernas ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk mengevaluasi program kerja, membahas isu-isu terkini, dan memperkuat soliditas antar anggota.
“Tema yang diangkat tahun ini adalah penguatan literasi. Kami berharap melalui kegiatan ini, kualitas pendidikan bahasa Indonesia di Indonesia dapat semakin meningkat,” ungkapnya.
Pemilihan Lombok sebagai tuan rumah Rakernas ini juga memiliki tujuan untuk memperkenalkan keindahan alam dan kekayaan budaya Lombok kepada para peserta. Setelah mengikuti rangkaian acara, para peserta diajak untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata di Lombok, seperti Sirkuit Mandalika dan pusat kerajinan UMKM.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya Lombok,” tambah Prof. Sarwiji.
Sumber : https://rri.co.id/
Leave a Reply